Wednesday, January 16, 2013

Unsur Intrinsik Novel Layar Terkembang

Unsur Intrinsik
 
Tema : Perjuangan wanita Indonesia

Latar / Setting :

Tempat :
• Gedung akuarium di pasar ikan
• Rumah Wiriaatmaja,
• Martapura di Kalimantan Selatan,
• Rumah Sakit di Pacet,
• Rumah Partadiharja,
• Gedung Permufakatan
Alur : Maju
• Perkenalan : Saat di gedung akurium Yusuf bertemu dengan Maria dan Tuti. Pertemuan itu memberi kesan istimewa pada Yusuf. Hingga akhirnya, Yusuf selalu merasa ingin bertemu dengan Maria. Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan Maria danTuti, Yusuf mulai jatuh cinta kepada Maria. Ternyata perasaan Yusuf dibalas pula oleh Maria. Mereka berdua hingga akhirnya merajut suatu ikatan khusus yang semakin lama semakin mendalam. Pada akhirnya, Yusuf dan Maria bertunangan.
• Konflik : Maria dan Tuti bertengkar hebat. Pertengkaran itu disebabkan oleh kritikan pedas Tuti terhadap Maria. Tuti mengkritik bahwa cinta Maria kepada Yusuf sangat berlebihan dan dapat melemahkan diri Maria sendiri. Tetapi Maria yang hatinya saat itu sedang marah, Ia membalas kritikan Tuti dengan mengatakan bahwa dalam masalah cinta Tuti sangat perhitungan dan tak pernah mau rugi sedikit pun serta Tuti selalu memikirkan kongres ketimbang memikirkan perasaanya. Dan disinilah Tuti sadar bahwa sampai kapanpun Ia tak bisa melawan kodratnya sebagai perempuan yang memiliki perasaan untuk mencinta.
• Klimaks : Suatu ketika Maria terkena penyakit malaria. Penyakit tersebut membuat Maria begitu lemah ditambah lagi penyakit TBC. Hingga pada akhirnya, Maria meninggal dunia.
• Anti Klimaks : Sebelum Maria meninggal dunia, Ia menitipkan pesan terakhirnya kepada Tuti dan Yusuf, yaitu jika kelak Ia meninggal nanti, Ia berharap bahwa Tuti dan Yusuf dapat menikah.
• Penyelesaian : Akhirnya Tuti dan Yusuf menuruti permintaan terakhir Maria. Mereka berdua menikah. Dengan begitu, Tuti tak perlu tersiksa lagi dengan perasaan kesepian yangs elama ini ia coba untuk melawan.

Sudut Pandang : Orang ketiga yang ditandai dengan menggunakan nama dalam menyebutkan tokoh-tokohnya.

Tokoh dan Perwatakan :
• Maria : adalah adik Tuti, yang sangat periang.
• Tuti : seorang wanita yang memiliki wawasan dan pemikiran modern. Ia mencoba menyamakan hak kaum wanita dengan kaum pria.
• Yusuf : seorang pemuda terpelajar yang modern. Ia adalah mahasiswa kedokteran. Sifatnya baik hati dan berbudi luhur.
• Supono : Seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.
• Wiriaatmaja : Ayah dari Maria dan Tuti, seorang yang memegang teguh agama, baik hati dan penyayang.
• Partadiharja : Adik Ipar Wiriaatmaja, seseorang yang baik hati, teguh pendirian dan peduli antar sesama.
• Saleh : Adik Partadiharja, seorang lulusan sarjana yang sangat peduli akan alam sehingga ia mengabdikan diri sebagai seorang petani.
• Rukamah : Sepupu Tuti dan Maria, seseorang yang baik hati dan suka bercanda.
• Ratna : Istri saleh, Seorang petani yang pandai dan baik hati.
• Juru Rawat : Seorang yang baik hati.

Gaya Penulisan : Didalam novel ini banyak ditemukan majas personifikasi dan banyak menggunakan bahasa Melayu sehingga terlihat agak rancu dan sulit dimengerti.

Amanat / Pesan
1, : Perempuan harus memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar didalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan demikian perempuan dapat lebih dihargai kedudukannya di masyarakat.
 2,:Masalah yang datang harus dihadapi, bukan dihindarkan dengan mencaripelarian, seperti perkawinan yang digunakan untuk pelarian mencariperlindungan, belas kasihan, dan pelarian dari rasa kesepian atau demi statusbudaya sosial.

No comments:

Post a Comment