Untuk
Menggenang Mu
Oleh:Puput
trianto
Kisah ini dimulai 1 tahun lalu,hari
itu tepatnya setelah pulang sekolah aku berjalan sambil
menghayal sesuatu yang membuat aku ingin
tersenyum ,aku menghayalkan seorang wanita
cantik berambut lurus dengan kulit putih tinggi,dengan senyum
manis berjalan kearahku ,tiba-tiba aku
terjatuh ke lubang galian bekas kabel,seketika pun aku sadar khayalanku terlalu
tinggi dan membuat ku lupa akan diriku sekarang,aku berjalan sambil membersihkan
kotoran yang ada di pakaianku,yang penuh lumpur coklat dan bau,banyak
teman-temanku yang menggejeku,menertawakanku seolah aku ini seorang gembell
yang baru saja kejatuhan sampah,tapi aku
tetap tersenyum melihat mereka tertawa aku bersyukur masih bisa membuat
teman-temanku tertawa.tiba disebuah persimpangan aku melihat seorang anak
perempuan yang cantik yang sedang membantu seorang nenek yang sedang ingin menyeberang
jalan,aku terpesona melihat kecantikannya dan hatinya yang sangat tulus
menolong seorang nenek tua renta...tersebut.dengan cepat aku berlari ke rumah yang tidak jauh dari persimpangan
tersebut,lalu aku berpikir sejenak dan bertanya-tanya apakah tuhan mengirimkan
seorang bidadari dari langit,?ah entahlah yang jelas aku senang masih ada
seseorang yang sangat baik hati masih ada di dunia ini.sedikit tersenyum sambil
membersihkan seragam sekolah,dan bernyanyi....Perkenalkan namaku ando aku
seorang anak yang hidup tanpa kedua orang tuaku,aku tak tahu apakah aku
sekarang terlahir kedunia dengan membawa beban hidup sebesar ini,nima adikku
aku sangat menyayanginya dia lucu dan pandai membuat aku tersenyum tapi sayang
akhir-akhir ini dia tidak begitu ceria entah karna perjalanan hidup kami yang
tak begitu menyenangkan,karna kehilangan kedua orang tua kami aku sebagai kaka
lah yang bertanggung jawab atas semua kehidupan adikku sekarang,aku bekerja
setelah pulang sekolah,dengan upah yang sedikit yang mungkin hanya cukup untuk
makan adikku seorang,aku sebagai kakak menginginkan kehidupan adiku menjadi
lebih baik walaupun harus bekerja keras asalkan dia dapat tersenyum maka aku
akan melakukan apapun.adikku tak begitu menyukai keadaan dimana kami harus
bertahan tanpa ada yang peduli terhadap kami,namun aku mencoba tetap membuat
kata-kata yang mampu menyambung hidup kami,dengan semangat yang tinggi aku
menjalani hidup sepenuhnya atas dasar adikku,menggais rupiah demi rupiah dengan
bekerja itu lah yang kulakukan setiap hari setelah selesai sekolah hanya itu
tujuan ku.Keesokkan harinya aku bertemu lagi dengan seorang anak perempuan yang
kemarin telah membantu nenek tua untuk menyeberang jalan,dia menyapaku dengan
ramah dan senyumnya yang manis itu pun terlihat,akupun terpesona seolah-olah
aku berada di sebuah gerbang yang membelah antara dunia bidadari dan
manusia.jantungku berdetak dengan kencang sampai aku tak menyadari nya dia
sudah tak ada di depanku lagi.aku terkejut apakah benar ini seorang bidadari
yang sekejap turun kebumi dan menghilang begitu saja.aku kemudian berlari
mencari kesegala arah untuk menemukkan anak perempuan itu namun pencarianku tak
membuahkan hasil,aku berjalan lirih dan bertanya-tanya dalam hati bagaimana
bisa dia menghilang saat dia berada di depanku apakah aku terlalu banyak
berkhayal...atau dia benar-benar bidadari atau bahkan dia hanya halusinasi ku
sesaat saja,tak pikir panjang akupun berlari lagi menuju rumah dan bersiap-siap
untuk bekerja demi adikku tersayang,dan demi kelangsungan hidup kami berdua.
Di sebuah sudut rumah kulihat adikku
duduk termenung dengan memegang sebuah
buku yang terlihat baru entah darimana dia mendapatkan buku tersebut
sambil sedikit menghapus air matax yang jatuh di pipix,aku mulai sadar adikku
mungkin teringat akan sesuatu yang membuatnya sedih,nima?knp kamu menanggis
apakah ada masalah disekolah tanyaku?....tidak ada kak,lalu kenapa kamu
menangis?...nima hanya kangen ibu kak apakah dia baik-baik di surga ya
kak...emmm adikku nima jangan sedih lagi ya.pasti ibu baik-baikj aja di surga
nima jangan sedih terus nanti ibu juga ikut sedih kakak tau nima sangat kangen
ibu nima berdoa minta agar tuhan selalu melidungi ibu disana....iya kak nima
akan selalu berdoa untuk ibu semoga ibu disana baik-baik saja.ya sudah kakak
mau masak buat nima,nima cepat mandi bis tu sholat baru makan,kakak nanti malam
mau keluar sebentar,iya kak...
Kak terima kasih ya selama nie buat
kerja keras kakak untuk sekolah nima,nima senang punya kakak yang baik,kaya
kakaku...ahhh iya makasih ya nima kakak bangga punya adik kaya nima (sambil
tersenyum),hemmmmm....cepet mandi sana,iya kak,dalam hatiku berkata aku masih
mampu membuat kamu tersenyyum nima semoga kamu bisa tersenyum seperti ini dan
lupa akan kenangan dulu yang membuat kamu bersedih terus “tuhan
jika aku ingin melihat dia tersenyum dengan riang apakah ini akan membuat kami
bahagia walau kami hanya hidup berdua dan menjalani hidup dengan apa yang telah
engkau beri aku akan bersyukur dan bersyukur”raut
senyumnya memberiku semangat bahwa hidup bukanlah sesuatu yang dapat kita
jalani dengan mudah,namun hidup juga memberiku sesuatu yang berharga yang sulit
untuk kulupakan begitu saja.Hari-hari kini berlalu begitu cepat.seolah tak ada
tempat berhenti walau hanya sedetik namun inilah hidup sesungguhnya yang begitu
keras bahkan tak mampu dipecahkan dengan apapun tapi dapat dilunakkan dengan
kesabaran & keyakinnan.
No comments:
Post a Comment